Isnin, 22 Oktober 2012

rindu serindu rindunya

Malam itu
Aku begitu sepi
Gelap malam seakan mengerti
Apa yang terbungkam
di lubuh hati

Malam itu
Kilauan cahaya
berpecikan segenap ruang
Tapi
Ruang aku
tetap gelap

Malam itu
Aku semakin rindu
Rindu serindu rindunya
Menusuk ke lubuk semerah kiri

Malam itu
Sungai yang di susuri
Membawa aku jauh kepada kesepian
Angin malam itu
Mendinginkan lagi
Perasaan yang bercampur bagai
Setitis jernih membasahi pipi
Dalam kepekatan malam itu

Malam itu
Aku terlalu merindu
Merindu dari kejauhan
Rindu serindu rindunya
Tatihku
Tak sekuat kelmarin
Langkahku
Tak segagah semalam
Senyumku 
Hanya indah pandangan kasar

Malam itu
Aku hanya di temani mutiara jernih
Sehingga terlelap
Tika bangun
Mutiara itu yang menyambut
Hari baruku
Semerah kiri berdetak
Aku terlalu rindukan Dia
Rindu serindu rindunya
Semerah kiri juga bertemankan 
mutiara jernih.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan